Selasa, Desember 09, 2008

Apa Sebenarnya Makna Hari Raya Qurban...?


Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar....., gema suara takbir selalu berkumandang bersautan ketika menyambut salah satu Hari Besar Islam yaitu Idul Adha atau yang lebih melekat di hati kita dengan kata Hari Qurban. Dan jumlah hewan yang dikurbankan juga semakin tahun semakin bertambah baik itu kambing maupun sapi. Namun dibalik semua peningkatan itu, jumlah penduduk kita yang miskin dan hidup pas-pasan juga ikut bertambah. Ada apa....?


Idul Adha yang kita kenal dengan Idul Kurban telah datang. Umat Islam diberbagai dunia berbondong-bondong untuk melakukan shalat Idul Adha dan di lanjutkan dengan acara silaturrahmi antar sanak-famili dan rekan seperjuangan. Suasana lebaran ini tentu berbeda dengan perayaan hari raya Idul Fitri, perbedaan itu tentu karena Idul Adha memiliki nilai historis yang begitu mendalam.
Idul Kurban ini mengingatkan kepada kita, bagaiman proses perjuangan yang dilakukan oleh seorang Nabi Besar bersama keluarganya. Nabi yang dengan tulus dan sabar meninggalkan sanak-familinya di tengah-tengah gurun pasir yang tak bertuan, dan bagaimana kisah seorang istri dan anak yang tabah dan sabar dalam menjalankan perintah Tuhan-nya!
Berbeda dengan Idul Fitri yang menjadi puncak dari kemenangan yang hanya dapat dirasakan oleh masing-masing individu yang menjalankan perintah puasa Ramadhan. Idul Adha yang menjadi momentum sejarah telah mengajak umat Islam pada pola kehidupan sosial yang agamis dengan membangun kekuatan spritualitas diri yang tinggi yang terbentuk dalam bentuk pengabdian yang tulus akan perintah-perintah Allah Swt, demi kemaslahatan dan kebersamaan diantara umat Islam!
Namun pertanyaan besar yang selalu bergelayut dalam hati adalah, sudahkah kita mengaplikasikan makna Idul Qurban ini dalam kehidupan kita? Banyak saudara-saudara kita yang telah berkali-kali sampai puluhan kali menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Makah namun sudahkan hatinya bergerak untuk menolong orang-orang disekitarnya yang memang membutuhkan pertolongan? Lalu seperti apakah haji yang mabrur itu....? Mari kita renungkan bersama sebagai bahan pemikiran kita.

Tidak ada komentar: